Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2013

Kiat Menulis Fiksi Sains: Menentukan Tema dan Sub-Genri

Sebagian penulis ada yang menganggap bahwa penentuan tema sebelum menulis dianggap penting. Sebab tema cerita berkaitan erat dengan sasaran yang hendak kita tuju. Ibarat hendak melakukan sebuah wisata, sebelum berangkat kita sudah menentukan hendak ke lokasi mana saja kita nantinya. Dengan begitu kita akan mempersiapkan bekal dan apa-apa yang harus dibawa sebelum berangkat. Jika kamu menganggap penting penentuan tema, maka tinggal tentukan saja tema untuk karyamu. Misal, kamu memilih tema persahabatan, petualangan, detektif, kepahlawanan, atau mungkin keluarga. Berbeda dengan di atas, ada juga penulis yang menganggap bahwa persoalan tema tidak begitu penting. Sebab tema akan muncul dengan sendirinya ketika tulisan atau cerita itu kita buat. Untuk menulis fiksi sains mungkin yang penting kita tentukan adalah menentukan sub-genri. Kita bebas memilih sub-genri fiksi sains, atau bahkan membuat sub-genri baru yang belum pernah dibuat oleh penulis lain. Lalu, bagaimana cara menentukan sub-g

Sinopsis Novel Laskar Pelangi

Judul  : Laskar Pelangi Pengarang     : Andera Hirata Penerbit        : Bentang Tebal            : xxxiv, 529 halaman Tahun Terbit  : 2005  Berikut adalah Sinopsisnya Novel Laskar Pelangi bercerita tentang kehidupan 10 anak yang sekolah di SD dan SMP Muhammadiyah di pulau Belitong. Mereka adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Mereka semua berasal dari keluarga miskin. Sekolah mereka digambarkan sangat memprihatinkan, bahkan nyaris roboh. Tetapi kehidupan dan sekolah yang sangat terbatas tidak membuat mereka putus asa, melainkan justru bersemangat. Mereka dididik oleh seorang guru yang gigih dan sangat penyayang, yaitu Bu Muslimah. Karena kesenangan mereka melihat pelangi Bu Muslimah kemudian menyebut mereka dengan Laskar Pelangi . Novel dibuka dengan penggambaran SD Muhammadiyah yang terancam akan tutup jika jumlah siswa yang mendaftar kurang dari 10 anak. Situasi mendadak tegang karena baru ada 9 anak yang mendaftar.

Bagaimana Membaca yang Efektif

Nah! kamu sudah merubah cara pandangmu terhadap buku ‘kan?  Jika belum, saya sarankan untuk rehat sejenak dan tanyakan kepada teman-teman atau orang-orang di sekitarmu yang mencintai buku. Sekarang (saat kamu membaca ini) kamu telah berkarib dengan buku dan menganggapnya sebagai makanan yang sangat dibutuhkan bagi ruhani. Mohon kamu tidak perlu lagi untuk membeda-bedakan buku tertentu. Kiranya lebih baik kamu mencintai semua jenis buku ketimbang hanya buku-buku tertentu saja. Termasuk buku-buku fiksi sains, tidak tepat jika kamu menganggapnya sebagai buku-buku yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang pintar. Jangan kamu menyangka bahwa buku fiksi sains itu rumit atau hanya membikin pusing hingga kamu lebih memilih novel-novel percintaan saja. Sebagian orang mungkin mengangap bahwa fiksi sains hanya berisi cerita-cerita asing, teknologi-teknologi yang tidak masuk akal, alien-alien yang aneh, dan lain sebagainya. Anggapan tersebut boleh saja, meski bersifat memojokkan dan tidak ilmiah

Ulasan Novel Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh

Novel  Supernova Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh dengan tebal 318 halaman ini memang menawarkan sesuatu yang berbeda dari  novel-novel konvesional. Model penceritaannya yang bolak-balik antara Dimas-Ruben, Re-Rana, Diva, dan Supernova bisa dikatakan unik dan baru. Belum lagi bahasanya yang puitis, dan penuh dengan muatan sains membuat novel ini semakin kaya. Tentang pembaruan dan keunikan novel KPBJ dalam mengeklorasi sains lewat fiksi, sudah banyak kalangan sastra mengakuinya. Taufiq Ismail mengemukakan bahwa pembaruan yang dilakukan pengarang Supernova adalah salah satu kesegaran baru yang muncul dalam sastra Indonesia. Penelusuran nilai lewat sains, spriritual dan percintaan yang cerdas, unik dan mengguncang. Juga Jakob Sumardjo yang menyatakan bahwa Supernova menilai argumentasi-argumentasi baru terhadap nilai lama sehingga pembaca memiliki persepsi baru tentang keberadaannya. Ketika membaca halaman-halaman awal novel ini, mungkin memang terkesan agak berat, karena Dee lang

Kiat Menumbuhkan Sikap Membaca

Perlu diketahui bahwa membaca juga membutuhkan sikap yang baik. Membaca tidak boleh asal-asalan jika tidak ingin apa yang kita baca menjadi angin lalu. Untuk menumbuhkan sikap sewaktu membaca, Hernowo (2001: 68) telah merumuskannya dengan baik: 1. Sabar. Kesabaran diperlukan saat membaca karena bila tergesa-gesa dalam memaknai suatu gagasan, bisa jadi kesimpulannya salah. 2.Telaten. Ketelatenan memungut makna-makna yang tersebar di sepanjang halaman buku kemudian mengumpulkannya dan menghimpunnya amat diperlukan karena kalau tidak telaten akan banyak gagasan yang menguap dan bersembunyi kembali. 3.Tekun. Ketekunan diperlukan untuk membantu kita menyisir himpunan kata, kalimat, alinea, bab, dan bagian demi bagian yang menyimpan gagasan pokok dan penting untuk diperhatikan.  4. Gigih. Kegigihan akan mendorong kamu agar tidak sekali baca sudah ‘mati’. Artinya kamu bisa jadi perlu mengulang pembacaan hingga lebih dari sekali.  5. Sungguh-sungguh. Kesungguhan dalam menemukan makna, memah

Ringkasan Novel Supernova; Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh

Supernova: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh Judul        : Supernova: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh Pengarang  : Dee Penerbit     :Bentang Pustaka, Yogyakarta Tebal     : 318 halaman Cetakan    : Juni 2012 Novel Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (selanjutnya disingkat KPBJ) dibuka dengan percakapan Reuben dan Dimas. Dimas adalah seorang mahasiswa sastra Inggris di Washington, sedangkan Reuben merupakan mahasiswa Johns Hopkins yang tergila-gila dengan fisika kuantum. Mereka berdua tergugah ingin membuat masterpiece sastra yang di dalamnya melibatkan sains dan romantisme. KPBJ menampilkan dua (kisah) kehidupan yang terkait secara pararel. Ada cerita di dalam cerita. Kisahnya berjalan bolak-balik antara kisah Dimas dan Reuben dan kisah yang disusun mereka berdua, yaitu kisah antara Ferre (sebutan akrab Re), Rana, Diva (Bintang Jatuh), dan Cyberavatar (Supernova). Re adalah seorang eksekutif muda lajang dan tampan, dan super sibuk. Sementara Rana merupaka

Menumbuhkan Minat dan Sikap Membaca

Dengan kecerdasan jiwalah manusia menuju arah kesejahteraan. ~Ki Hajar Dewantara, 1889-1959 Kita tidak pernah bisa memastikan berapa jumlah buku, kalimat, dan kata yang sudah kita baca sejak kita terlahir ke dunia. Dan berapakah yang dapat kita ingat dengan baik? Mungkin tidak banyak. Tetapi percayalah, bahwa apa yang kita baca (buku, koran, papan iklan, dll) disadari atau tidak, telah memberikan pengaruh pada diri kita, baik itu sikap, prilaku, maupun wawasan dan pikiran kita. Seorang pelajar, seorang yang mengaku mencintai ilmu, dan seorang ingin maju, syarat utamanya adalah gemar membaca. Untuk itu, jika saat ini membaca belum menjadi menjadi kebiasaanmu, harus ada upaya untuk merubahnya. Lalu bagaimana cara merubahnya? Apakah ada kiat untuk menumbuhkan minat supaya gemar membaca? Soal minat membaca mestinya memang diarahkan sejak kecil, dan itu menjadi tugas orangtua dan guru kita dulu. Tetapi, dalam kamus hidup kita, tidak ada kata terlambat. Seorang remaja, yang tadinya alergi d

Ulasan Novel Area X

Ulasan Novel Area X - Sebelum terbit dalam bentuk novel mula-mula Area X adalah naskah film yang memenangi Lomba Penulisan Film/ Video tahun 1999. Kemudian Eliza menjadikannya novel dan dipublikasikan secara bersambung di Majalah Horison sisipan Kakilangit, 9 edisi berturut-turut dari Januari-September 2001. Lalu, sambil kuliah di Universitas Wesleyan, Amerika Serikat, Eliza menyempurnakan novel ini. Eliza V. Handayani terlihat begitu serius dalam mengerjakan novel ini. Berdasarkan pengakuan dari penulisnya sendiri, novel ini ditulis dengan menggunakan rujukan sejumlah 33 buku, jurnal, dan buletin (terbitan 1975-2002), meliputi astronomi, astrobiologi (ilmu bintang, ilmu biologi), sains dan teknologi, ufologi (ilmu benda angkasa tak terindentifikasi) juga studi tentang minyak bumi. Eliza menggunakan leterarur tersebut untuk menguatkan cerita dan supaya novelnya bisa dipertanggungjawabkan. Banyak kalangan sastra memuji novel ini. Di antaranya adalah Budi Darma. Di sampul novel,