Skip to main content

Teknologi yang Terinspirasi dari Fiksi Sains

Ingin tahu teknologi apa saja yang terinspirasi dari fiksi sains?

Di internet terdapat salah sebuah website yang memuat penemuan-penemuan baru yang inspirasinya diperoleh dari fiksi sains, yaitu www.technovelgy.com. Penulis sempat tercengang dan geleng-geleng kepala ketika pertama kali mengunjungi situs tersebut. Luar biasa! Ternyata ada banyak sekali penemuan-penemuan yang terinspirasi dari fiksi sains.

Melalui situs itu pula, kita bisa mencari tahu berbagai penemuan, teknologi dan ide-ide penulis fiksi sains. Ada lebih dari 2.150 penemuan yang tersedia di situs tersebut. Kita juga bisa mencari arti istilah-istilah tertentu yang muncul dalam fiksi ilmiah. Berita-berita mengenai fiksi ilmiah juga disajikan dalam situs yang luar biasa tersebut.

Setelah berselancar lama di situs tersebut, akhirnya penulis mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa terkadang sebuah penemuan diprediksi terinspirasi dari beberapa karya fiksi sains. Tetapi terkadang pula, sebuah karya fiksi sains bisa menginspirasi banyak penemuan sains dan teknologi sekaligus. Padahal seorang pengarang seringkali menghasilkan lebih dari satu karya. Jules Verne misalnya, ia telah menulis 65 judul novel yang sebagian telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Novel-novelnya itu telah menginspirasi banyak sekali penemuan.

Untuk menampilkan semua penemuan yang terinspirasi dari fiksi sains di sini agaknya akan menjadi sangat panjang. Oleh sebab itu, berikut ini akan kami paparkan beberapa penemuan canggih dan terkenal yang terinspirasi dari fiksi sains.

1. Teknologi Layar Surya, Lunar Module, dan Splashdown Spaceship

Di dalam novel sains yang terbit tahun 1865 berjudul From The Earth To The Moon yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dengan judul Dari Bumi ke Bulan, Jules Verne mengimajinasikan adanya pesawat ruang angkasa bertenaga cahaya. Saat ini, teknologi yang dulu hanya imajinasi Verne itu telah benar-benar tercipta dan memiliki nama: layar surya.

Di novel yang sama Jules Verne juga pernah menulis tentang semacam proyektil (sebuah objek yang meluncur di udara dan bergerak tidak dengan daya dorongnya sendiri) yang dapat digunakan untuk membawa penumpang ke Bulan. Sekarang teknologi tersebut benar-benar tercipta dan dikenal dengan nama modul lunar (lunar module), seperti kapsul kru berbentuk kerucut. Pada di bawah ini, tampak roket NASA yang meluncur dari Bumi ke Bulan.

Masih pada satu novel tersebut, Verne juga membayangkan pendaratan pesawat ruang angkasa (Splashdown Spaceship) di laut dan mengambang. Penggambaran Verne tersebut sama dengan Splashdown Spaceship dengan menggunakan kapsul parasut pada gambar di bawah.

2. iPhone dan iPad

kamu tentu tahu, akhir-akhir ini di negeri kita sedang tren gadget yang akrab disebut iPhone dan juga iPad. Tetapi tahukan kamu, bahwa alat canggih tersebut sebenarnya sudah dibayangkan oleh Stanislaw Lem dalam novel berjudul Return From the Stars yang terbit pada tahun 1961. Novel itu bercerita tentang teknologi layar sentuh di mana isi buku direkam dan bisa dibaca.

Beberapa tahun setelah novel tersebut lahir, tepatnya tahun 1974, ketika sebagian besar komputer yang cukup besar mengisi seluruh kamar, Larry Niven juga membayangkan sebuah versi gadget berukuran saku dalam novelnya The Mote in God’s Eye. Dikisahkan dalam novel tersebut terdapat “komputer saku” yang banyak digunakan untuk perhitungan matematis dan mencatat. Maka, bisa dikatakan Niven juga turut menyumbang inspirasi pada penemuan iPhone dan iPad.

clip_image013clip_image016

clip_image014

clip_image018

Novel karya Stanislaw Lem dan Larry Niven menginspirasi penemuan iPhone dan iPad.

3. Closed Circuit TV (CCTV) atau Kamera Pengintai

Closed Circuit TV atau sering dikenal dengan istilah kamera pengintai telah akrab di telinga kita. Alat itu digunakan sebagai monitor otomatis untuk memantau suatu lokasi secara dekat, baik tersembunyi maupun tidak. Siapa sangka jika ternyata George Orwell pada tahun 1941 telah mengimajinasikan alat tersebut dan menuliskannya dalam novel berjudul Methuselah's Children. Dua puluh tahun setelah itu, CCTV baru mulai dipasang untuk pertama kalinya di Inggris.

clip_image022clip_image019clip_image021

Novel George Orwell menginspirasi penemuan

CCTV.

4. Internet

Jauh sebeleum internet menjadi media dahsyat yang bisa dimanfaatkan manusia, tepatnya pada tahun 1984 William Gibson dalam novel Neuromancer telah menuliskannya. Novel tersebut mengisahkan sebuah “tanah impian baru” berupa rekaan dunia maya yang dibentuk oleh jaringan komputer yang terkoneksi secara global yang disebut matrix.

Tahukah kamu, bahwa kata cybercpace yang kini poluper itu, pertama kali muncul dalam novel yang memenangkan Penghargaan Nebula tersebut, yaitu Penghargaan Hugo dan Philip K. Dick Memorial Award untuk fiksi-fiksi sains.

clip_image027clip_image023clip_image025

Novel Neuromancer karya William Gibson menginspirasi penemuan internet.

5. Satelit

Edward Everett Hale adalah penulis yang mengeksplorasi ide pertama dari sebuah satelit dalam cerita pendek berjudul “The Brick Moon”. Akan tetapi Arthur C. Clarke dalam fiksi sains berjudul The Fountains of Paradise lebih terkenal sebagai seorang yang pertama kali mengusulkan satelit sebagai alat untuk komunikasi massal. Pada tahun 1954 Clarke menggambarkan sebuah perangkat komunikasi yang melayang di orbit untuk memberikan kecepatan tinggi komunikasi global. Tujuh tahun kemudian, satelit Sputnik diluncurkan.

clip_image029clip_image033

clip_image031 clip_image030
clip_image035

Edward Everett Hale dan Arthur C. Clarke menginspirasi penemuan satelit lewat karya fiksi sains.

Masih banyak lagi penemuan sains dan teknologi yang terinspirasi dari fiksi ilmiah. Di antara yang belum disebutkan adalah kapal selam yang terinspirasi dari novel Jules Verne 20,000 Leagues Under the Sea (1970), Software Penerjemah terinspirasi novel The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy (1971) karya Douglas Adams, senjata taser (senapan listrik) terinspirasi dari novel karya Victor Appleton berjudul Thomas A. Swift ’s Electric Rifle (1911).

Fiksi ilmiah terkadang juga tidak mengilhami penemuan-penemuan yang baik. Virus Komputer di sebut-sebut terinspirasi dari novel John Brunner, The Shockwave Rider (1975) karya John Brunner di mana “cacing pita” mulai menginfeksi komputer di seluruh dunia. Sementara bom atom terinspirasi dari novel The Crack of Doom (1895) karya Robert Cromie. Dalam novel tersebut Robert menulis tentang senjata yang menggunakan energi atom faktor resikonya memusnahkan hampir dua kilometer persegi tanah. Dalam masalah penggunaan teknologi yang jahat dan merusak tersebut, fiksi sains tentu tidak bisa disalahkan. Di tangan orang-orang yang salah, teknologi memang seringkali menjadi alat untuk melakukan kejahatan bahkan menimbulkan mala petaka.

 

Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis Novel Area X karya Eliza V Handayani

Judul    : Area-X: Hymne Angkasa Raya Pengarang     : Eliza V. Handayani Penerbit     : Dar! MIZAN, Bandung Tebal     : xxiv + 368 halaman Cetakan    : I, Juli 2003 Yudho dan Rocky adalah mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komputer. Pada September 2015 mereka melakukan penyusupan di Area-X.  Area-X (baca area sepuluh), dalam novel ini merupakan salah satu area yang berfungsi sebagai pusat penelitian IPTEK mutakhir di Indonesia. Kabarnya, Area-X dibangun dengan dalih untuk kepentingan rakyat. Tetapi Area-X disinyalir menyimpan misteri dan beredar kabar bahwa di tempat itu sedang diadakan penelitian berbahaya dan illegal. Yudho dan Rocky ingin mencari tahu apa sebenarnya yang dilakukan para peneliti di tempat tersebut. Setelah menyusun siasat, akhirnya Yudho dan Rocky berhasil masuk ke dalam Area-X. Tetapi naas, keberadaan mereka diketahui penjaga. Akibatnya Rocky terjebak dan menghembuskan nafas terakhirnya, sementara Yudho sendiri berhasil kabur. Kematian Rocky membuat Yudho dibenci

Ulasan Novel Area X

Ulasan Novel Area X - Sebelum terbit dalam bentuk novel mula-mula Area X adalah naskah film yang memenangi Lomba Penulisan Film/ Video tahun 1999. Kemudian Eliza menjadikannya novel dan dipublikasikan secara bersambung di Majalah Horison sisipan Kakilangit, 9 edisi berturut-turut dari Januari-September 2001. Lalu, sambil kuliah di Universitas Wesleyan, Amerika Serikat, Eliza menyempurnakan novel ini. Eliza V. Handayani terlihat begitu serius dalam mengerjakan novel ini. Berdasarkan pengakuan dari penulisnya sendiri, novel ini ditulis dengan menggunakan rujukan sejumlah 33 buku, jurnal, dan buletin (terbitan 1975-2002), meliputi astronomi, astrobiologi (ilmu bintang, ilmu biologi), sains dan teknologi, ufologi (ilmu benda angkasa tak terindentifikasi) juga studi tentang minyak bumi. Eliza menggunakan leterarur tersebut untuk menguatkan cerita dan supaya novelnya bisa dipertanggungjawabkan. Banyak kalangan sastra memuji novel ini. Di antaranya adalah Budi Darma. Di sampul novel,

Pengertian Prosa Fiksi Sains

Istilah prosa fiksi sains terdiri dari tiga kata, yakni “prosa”, “fiksi” dan “sains.” Fiksi sains sendiri sering pula disebut sebagai fiksi ilmiah atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah science fiction (sering disingkat Sc-Fi ). Secara bahasa “prosa” diartikan sebagai karangan bebas. Sedangkan “fiksi” biasa diartikan sebagai cerita rekaan. Aminuddin (2002: 66) mengartikan prosa fiksi sebagai kisahan atau cerita yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Contoh dari prosa fiksi adalah cerita pendek, novel, dongeng, dan jenis-jenis prosa lain yang sifatnya adalah cerita rekaan. Dalam Kamus Istilah Sastra (Zaidan, Abdul Rozak, Anita K. Rustapa, Hani'ah, 2004: 51) fiksi sains disamakan dengan cerita rekaan ilmu. Fiksi sains memiliki bentuk kisahan yang alur, tema, dan latarnya disajikan secara imajinatif, berdasarkan pengetahuan