Skip to main content

Kiat Menulis Fiksi Sains: Menentukan Tema dan Sub-Genri

Sebagian penulis ada yang menganggap bahwa penentuan tema sebelum menulis dianggap penting. Sebab tema cerita berkaitan erat dengan sasaran yang hendak kita tuju. Ibarat hendak melakukan sebuah wisata, sebelum berangkat kita sudah menentukan hendak ke lokasi mana saja kita nantinya. Dengan begitu kita akan mempersiapkan bekal dan apa-apa yang harus dibawa sebelum berangkat. Jika kamu menganggap penting penentuan tema, maka tinggal tentukan saja tema untuk karyamu. Misal, kamu memilih tema persahabatan, petualangan, detektif, kepahlawanan, atau mungkin keluarga.

Berbeda dengan di atas, ada juga penulis yang menganggap bahwa persoalan tema tidak begitu penting. Sebab tema akan muncul dengan sendirinya ketika tulisan atau cerita itu kita buat.

Untuk menulis fiksi sains mungkin yang penting kita tentukan adalah menentukan sub-genri. Kita bebas memilih sub-genri fiksi sains, atau bahkan membuat sub-genri baru yang belum pernah dibuat oleh penulis lain.

Lalu, bagaimana cara menentukan sub-genri untuk fiksi sains kita. Pertama, pilihlah sub-genri yang kita kuasai, atau paling tidak kita memiliki pengetahuan tentangnya. Kedua, pilihlah sub-genri yang kita sukai.

Sub-genri yang kita sukai dan kuasai akan mendorong kita lancar dalam menulis. Jika kamu menguasai tema untuk fiksi sains yang akan kamu tulis, niscaya kamu akan menulis dengan lancar dan menggebu-gebu. Tetapi jika kamu tidak begitu menguasainya tetapi kamu menyukainya, maka kamu akan terdorong untuk mempelajarinya. Misalkan, jika kamu menyukai fiksi sains ‘keras’ tetapi tidak menyukai fisika dan atau ilmu-ilmu eksakta, padahal pengetahuanmu tentangnya minim, maka dipastikan kamu akan kewalahan dalam mengerjakannya.

Pilihlah fiksi sains space opera jika kamu menyukai penjelajahan-penjelajan antarikasa, mengetahui teknologi-teknologi seperti pistol laser, dan perangkat teleportasi. Atau, untuk tahap awal, mungkin kamu bisa memulai untuk menulis fiksi sains ‘halus’, yakni dengan memberikan sentuhan-sentuhan sains dan menghadirkan teknologi-teknologi canggih ke dalam ceritamu.

Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis Novel Area X karya Eliza V Handayani

Judul    : Area-X: Hymne Angkasa Raya Pengarang     : Eliza V. Handayani Penerbit     : Dar! MIZAN, Bandung Tebal     : xxiv + 368 halaman Cetakan    : I, Juli 2003 Yudho dan Rocky adalah mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komputer. Pada September 2015 mereka melakukan penyusupan di Area-X.  Area-X (baca area sepuluh), dalam novel ini merupakan salah satu area yang berfungsi sebagai pusat penelitian IPTEK mutakhir di Indonesia. Kabarnya, Area-X dibangun dengan dalih untuk kepentingan rakyat. Tetapi Area-X disinyalir menyimpan misteri dan beredar kabar bahwa di tempat itu sedang diadakan penelitian berbahaya dan illegal. Yudho dan Rocky ingin mencari tahu apa sebenarnya yang dilakukan para peneliti di tempat tersebut. Setelah menyusun siasat, akhirnya Yudho dan Rocky berhasil masuk ke dalam Area-X. Tetapi naas, keberadaan mereka diketahui penjaga. Akibatnya Rocky terjebak dan menghembuskan nafas terakhirnya, sementara Yudho sendiri berhasil kabur. Kematian Rocky membuat Yudho dibenci

Pengertian Prosa Fiksi Sains

Istilah prosa fiksi sains terdiri dari tiga kata, yakni “prosa”, “fiksi” dan “sains.” Fiksi sains sendiri sering pula disebut sebagai fiksi ilmiah atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah science fiction (sering disingkat Sc-Fi ). Secara bahasa “prosa” diartikan sebagai karangan bebas. Sedangkan “fiksi” biasa diartikan sebagai cerita rekaan. Aminuddin (2002: 66) mengartikan prosa fiksi sebagai kisahan atau cerita yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Contoh dari prosa fiksi adalah cerita pendek, novel, dongeng, dan jenis-jenis prosa lain yang sifatnya adalah cerita rekaan. Dalam Kamus Istilah Sastra (Zaidan, Abdul Rozak, Anita K. Rustapa, Hani'ah, 2004: 51) fiksi sains disamakan dengan cerita rekaan ilmu. Fiksi sains memiliki bentuk kisahan yang alur, tema, dan latarnya disajikan secara imajinatif, berdasarkan pengetahuan

Ulasan Novel Area X

Ulasan Novel Area X - Sebelum terbit dalam bentuk novel mula-mula Area X adalah naskah film yang memenangi Lomba Penulisan Film/ Video tahun 1999. Kemudian Eliza menjadikannya novel dan dipublikasikan secara bersambung di Majalah Horison sisipan Kakilangit, 9 edisi berturut-turut dari Januari-September 2001. Lalu, sambil kuliah di Universitas Wesleyan, Amerika Serikat, Eliza menyempurnakan novel ini. Eliza V. Handayani terlihat begitu serius dalam mengerjakan novel ini. Berdasarkan pengakuan dari penulisnya sendiri, novel ini ditulis dengan menggunakan rujukan sejumlah 33 buku, jurnal, dan buletin (terbitan 1975-2002), meliputi astronomi, astrobiologi (ilmu bintang, ilmu biologi), sains dan teknologi, ufologi (ilmu benda angkasa tak terindentifikasi) juga studi tentang minyak bumi. Eliza menggunakan leterarur tersebut untuk menguatkan cerita dan supaya novelnya bisa dipertanggungjawabkan. Banyak kalangan sastra memuji novel ini. Di antaranya adalah Budi Darma. Di sampul novel,