Skip to main content

Menumbuhkan Minat dan Sikap Membaca


Dengan kecerdasan jiwalah manusia menuju arah kesejahteraan.

~Ki Hajar Dewantara, 1889-1959

Kita tidak pernah bisa memastikan berapa jumlah buku, kalimat, dan kata yang sudah kita baca sejak kita terlahir ke dunia. Dan berapakah yang dapat kita ingat dengan baik? Mungkin tidak banyak. Tetapi percayalah, bahwa apa yang kita baca (buku, koran, papan iklan, dll) disadari atau tidak, telah memberikan pengaruh pada diri kita, baik itu sikap, prilaku, maupun wawasan dan pikiran kita.

Seorang pelajar, seorang yang mengaku mencintai ilmu, dan seorang ingin maju, syarat utamanya adalah gemar membaca. Untuk itu, jika saat ini membaca belum menjadi menjadi kebiasaanmu, harus ada upaya untuk merubahnya.

Lalu bagaimana cara merubahnya? Apakah ada kiat untuk menumbuhkan minat supaya gemar membaca? Soal minat membaca mestinya memang diarahkan sejak kecil, dan itu menjadi tugas orangtua dan guru kita dulu. Tetapi, dalam kamus hidup kita, tidak ada kata terlambat. Seorang remaja, yang tadinya alergi dengan buku dapat tiba-tiba begitu mencintanya. Itu tidak mustahil. Kegemaran membaca bisa lahir kapan saja.

Berikut ini adalah jurus ampuh untuk menumbuhkan sikap gemar membaca dalam dirimu:

    Ubahlah persepsi (cara pandang) negatif terhadap buku. Jika selama ini kamu menganggap buku sebagai sesuatu yang angker yang berisi teori-teori rumit, sekarang anggaplah bahwa buku merupakan teman baik. Atau, meminjam istilah Hernowo, anggaplah buku seperti sepotong pizza. Ia begitu lezat dan bergizi, dan karenanya begitu penting dijadikan makanan untuk ruhani kita.
    Tumbuhkanlah jiwa petualanganmu. Petualangan di sini adalah petualangan mencari ilmu, rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Kenapa bisa begini, kenapa begitu, atau pertanyaan-pertanyaan lain yang mendorongmu untuk mencari jawabannya.

Ketika usia balita, kita memiliki keingintahuan yang besar terhadap sesuatu, tetapi kemampuan membaca kita tidak seperti sekarang. Andai kita memiliki keingintahuan yang besar seperti anak-anak, niscaya kita akan senang membaca karena tahu bahwa dengan membaca kita mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan.

Sebenarnya masih ada beberapa cara untuk menumbuhkan minat membaca, tetapi jika dua hal tersebut telah kamu diterapkan dengan baik, maka kecintaan akan membaca akan benar-benar bersemi. Sekarang tergantung pada dirimu sendiri, apakah ingin benar-benar berkarib dengan buku hingga ruhani dan pikiranmu kaya akan gizi, atau menjauhinya dan membuat duniamu sempit.

Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis Novel Area X karya Eliza V Handayani

Judul    : Area-X: Hymne Angkasa Raya Pengarang     : Eliza V. Handayani Penerbit     : Dar! MIZAN, Bandung Tebal     : xxiv + 368 halaman Cetakan    : I, Juli 2003 Yudho dan Rocky adalah mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komputer. Pada September 2015 mereka melakukan penyusupan di Area-X.  Area-X (baca area sepuluh), dalam novel ini merupakan salah satu area yang berfungsi sebagai pusat penelitian IPTEK mutakhir di Indonesia. Kabarnya, Area-X dibangun dengan dalih untuk kepentingan rakyat. Tetapi Area-X disinyalir menyimpan misteri dan beredar kabar bahwa di tempat itu sedang diadakan penelitian berbahaya dan illegal. Yudho dan Rocky ingin mencari tahu apa sebenarnya yang dilakukan para peneliti di tempat tersebut. Setelah menyusun siasat, akhirnya Yudho dan Rocky berhasil masuk ke dalam Area-X. Tetapi naas, keberadaan mereka diketahui penjaga. Akibatnya Rocky terjebak dan menghembuskan nafas terakhirnya, sementara Yudho sendiri berhasil kabur. Kematian Rocky membuat Yudho dibenci

Ulasan Novel Area X

Ulasan Novel Area X - Sebelum terbit dalam bentuk novel mula-mula Area X adalah naskah film yang memenangi Lomba Penulisan Film/ Video tahun 1999. Kemudian Eliza menjadikannya novel dan dipublikasikan secara bersambung di Majalah Horison sisipan Kakilangit, 9 edisi berturut-turut dari Januari-September 2001. Lalu, sambil kuliah di Universitas Wesleyan, Amerika Serikat, Eliza menyempurnakan novel ini. Eliza V. Handayani terlihat begitu serius dalam mengerjakan novel ini. Berdasarkan pengakuan dari penulisnya sendiri, novel ini ditulis dengan menggunakan rujukan sejumlah 33 buku, jurnal, dan buletin (terbitan 1975-2002), meliputi astronomi, astrobiologi (ilmu bintang, ilmu biologi), sains dan teknologi, ufologi (ilmu benda angkasa tak terindentifikasi) juga studi tentang minyak bumi. Eliza menggunakan leterarur tersebut untuk menguatkan cerita dan supaya novelnya bisa dipertanggungjawabkan. Banyak kalangan sastra memuji novel ini. Di antaranya adalah Budi Darma. Di sampul novel,

Pengertian Prosa Fiksi Sains

Istilah prosa fiksi sains terdiri dari tiga kata, yakni “prosa”, “fiksi” dan “sains.” Fiksi sains sendiri sering pula disebut sebagai fiksi ilmiah atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah science fiction (sering disingkat Sc-Fi ). Secara bahasa “prosa” diartikan sebagai karangan bebas. Sedangkan “fiksi” biasa diartikan sebagai cerita rekaan. Aminuddin (2002: 66) mengartikan prosa fiksi sebagai kisahan atau cerita yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Contoh dari prosa fiksi adalah cerita pendek, novel, dongeng, dan jenis-jenis prosa lain yang sifatnya adalah cerita rekaan. Dalam Kamus Istilah Sastra (Zaidan, Abdul Rozak, Anita K. Rustapa, Hani'ah, 2004: 51) fiksi sains disamakan dengan cerita rekaan ilmu. Fiksi sains memiliki bentuk kisahan yang alur, tema, dan latarnya disajikan secara imajinatif, berdasarkan pengetahuan