Proses penyelesaian karyamu mungkin akan memawan waktu lama, terlebih lagi jika itu dalam bentuk novel. Maka dari itu, kamu harus bisa menjaga kesabaran dan mood menulis. Tapi bagaimana jika mood menulismu mendadak hilang?
Tidak perlu panik dulu. Mood (suasana hati) untuk menulis memang sangat berharga bagi seorang pengarang. Semua penulis barangkali pernah mengalami saat-saat mood hilang. Kadang begitu banyak ide datang meminta digarap, tetapi gairah untuk menulis tak ada, lenyap entah ke mana. Menulis menjadi susah, hati menjadi gelisah, pikiran buntu, dan ini merupakan hal yang paling menyedihkan bagi seorang penulis. Sayangnya mood bukan berupa barang yang bisa kita beli di toko kelontong.
Untuk bisa tetap produktif dan menyelesakan karya sesuia deadline yang kita tetapkan, maka mood harus terus dijaga. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga dan memancing mood menulis:
Pertama, berkumpullan dengan orang-orang yang punya minat menulis seperti kamu, atau lebih baik lagi jika kamu bergabung dengan komunitas penulis. Ini penting untuk saling memotivasi, bertukar pengalaman, informasi, dan banyak hal lain seputar dunia kepenulisan. Dengan silaturrahmi ini, maka mood menulis kita akan bisa terus terjaga.
Kedua, istirahatlah sejenak. Mungkin kamu perlu jalan-jalan untuk menghirup udara segar. Olah raga juga akan membuat pikiran kita selalu fresh. Jika pikiranmu sudah fresh segeralah kembalil ke tulisanmu.
Ketiga, jika mood-mu hilang dikarenakan mengalami writer’s block (kebuntuan menulis) mungkin kamu bisa membaca kembali konsep dan draf ceritamu. Kemudian, mulailah menulis tentang apa yang kamu ketahui, tidak perlu mencemaskan hasilnya. Kadang-kadang kebuntuan menulis hadir karena ketakutan-ketakutan kita akan hasil akhir sebuah tulisan. Tenang saja, kita masih punya waktu untuk membaca kembali dan merevisi tulisan kita nanti. Berdiskusi dengan teman tentang cerita yang akan kamu tulis atau membaca buku karya orang lain juga bisa membantumu mengatasi kebuntuan menulis.
Tidak perlu panik dulu. Mood (suasana hati) untuk menulis memang sangat berharga bagi seorang pengarang. Semua penulis barangkali pernah mengalami saat-saat mood hilang. Kadang begitu banyak ide datang meminta digarap, tetapi gairah untuk menulis tak ada, lenyap entah ke mana. Menulis menjadi susah, hati menjadi gelisah, pikiran buntu, dan ini merupakan hal yang paling menyedihkan bagi seorang penulis. Sayangnya mood bukan berupa barang yang bisa kita beli di toko kelontong.
Untuk bisa tetap produktif dan menyelesakan karya sesuia deadline yang kita tetapkan, maka mood harus terus dijaga. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga dan memancing mood menulis:
Pertama, berkumpullan dengan orang-orang yang punya minat menulis seperti kamu, atau lebih baik lagi jika kamu bergabung dengan komunitas penulis. Ini penting untuk saling memotivasi, bertukar pengalaman, informasi, dan banyak hal lain seputar dunia kepenulisan. Dengan silaturrahmi ini, maka mood menulis kita akan bisa terus terjaga.
Kedua, istirahatlah sejenak. Mungkin kamu perlu jalan-jalan untuk menghirup udara segar. Olah raga juga akan membuat pikiran kita selalu fresh. Jika pikiranmu sudah fresh segeralah kembalil ke tulisanmu.
Ketiga, jika mood-mu hilang dikarenakan mengalami writer’s block (kebuntuan menulis) mungkin kamu bisa membaca kembali konsep dan draf ceritamu. Kemudian, mulailah menulis tentang apa yang kamu ketahui, tidak perlu mencemaskan hasilnya. Kadang-kadang kebuntuan menulis hadir karena ketakutan-ketakutan kita akan hasil akhir sebuah tulisan. Tenang saja, kita masih punya waktu untuk membaca kembali dan merevisi tulisan kita nanti. Berdiskusi dengan teman tentang cerita yang akan kamu tulis atau membaca buku karya orang lain juga bisa membantumu mengatasi kebuntuan menulis.
Comments