Oblivion, film fiksi ilmiah
yang dirilis pada 19 April 2013 dan dibintangi oleh Tom Cruise sukses
menembus Box Office Amerika Serikat dalam waktu kurang dari 1 minggu. Oblivion
ditulis, diproduseri, dan disutradarai oleh Joseph Kosinski yang
menceritakan kehidupan pada tahun 2077, enam puluh tahun setelah Bumi
diserang oleh alien.
Seperti halnya film-film fiksi ilmiah yang lain, Oblivion juga memiliki unsur ilmiah dan unsur fiksi di dalam ceritanya (ya iyalah namanya juga fiksi ilmiah, hehehehe).
Beberapa sentuhan ilmiah diambil dari literatur berbagai film yang
telah ada sebelumnya. Kosinski memang membuat film ini dengan mengambil
ide-ide dari film fiksi ilmiah sebelumnya. Namun apakah keilmiahan yang
ada di film ini relevan dengan realita ilmu pengetahuan yang ada saat
ini? Berikut ini beberapa analisanya;
1. Serbuan alien
Fiksi:
Skenario penyerangan alien di film “Oblivion” ini diambil dari film-film yang sudah ada sebelumnya seperti; “2001: A Space Odyssey“, “Independence Day“, dan juga serial TV “Star Trek: The New Generation“.
Memang, alien pernah menyerang kehidupan di Bumi seperti yang banyak
diceritakan dalam cerita fiksi. Penyerangan alien pertama kali
diceritakan dalam sebuah cerpen dari tahun 1752 yang berjudul “Micromégas” karangan Voltaire.
Ilmiah:
Sementara itu, jika dilihat dari sisi
ilmu pengetahuan, banyak organisasi yang telah melakukan pengamatan
terhadap kehidupan langit seperti SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence), namun selama ini masih belum ada tanda-tanda tentang adanya ras alien yang pernah/akan menyerang Bumi.
2. Pemberontakan robot
Fiksi:
Skenario pemberontakan robot dalam film ini diambil dari mesin-mesin Skynet yang mematikan dalam film “Terminator“. Namun, ada juga beberapa adegan yang mengingatkan kepada film “RoboCop”
tahun 1987. Selain itu ada juga pesawat mata-mata tanpa awak yang
merupakan sebuah variasi dari pemberontakan robot. Sebenarnya
cerita-cerita pemberontakan robot ini hanyalah penceritaan ulang dari
cerita fiksi ilmiah terdahulu terutama novel karya Isaac Asimov yang
berjudul “Robot“.
Ilmiah:
Sebenarnya mengenai pesawat mata-mata
tanpa awak, Amerika Serikat dan beberapa negara telah memilikinya. Namun
untuk robot yang memberontak dan melawan manusia nampaknya belum ada
pada saat ini.
3. Kolonisasi dunia tanpa kehidupan
Fiksi:
Dalam film Oblivion ini
diceritakan ras manusia mengungsi ke Titan, salah satu satelit dari
planet Saturnus. Ide kolonisasi dunia yang tidak memiliki kehidupan
sebelumnya pernah diceritakan dalam beberapa film seperti, “Aliens,” “Total Recall (1990)” dan “Blade Runner“. Dalam salah satu novel karya Isaac Asimov yang berjudul “Foundation” juga diceritakan kolonisasi planet di alam semesta bahkan semua planet di seluruh galaksi berhasil dikuasai.
Ilmiah:
Seperti diketahui, Titan memang
merupakan tujuan yang sangat cocok untuk dikolonisasi. Titan merupakan
planet yang padat dan memiliki atmosfir serta lautan. Namun lautan yang
ada di Titan mungkin merupakan lautan metana.
4. Kehancuran setelah kiamat
Fiksi:
Mungkin menurut kita, kiamat adalah
kehancuran total dunia. Namun menurut orang barat, setelah kiamat masih
ada orang-orang yang terselamatkan. Nah, di film ini diceritakan Bumi
telah hancur akibat perang nuklir dan Jack Harper (Tom Cruise) adalah
seorang mekanik pesawat tanpa awak terakhir yang ditempatkan di Bumi
untuk menyelamatkan sisa-sisa sumber daya alam. Citra di film ini
mengingatkan kepada film klasik “Mad Max“, serial TV “The Day After” dan juga permainan video “Fallout“. Dalam buku, cerita kiamat dan pasca kiamat pernah diceritakan oleh Mary Shelley dan Edgar Allen Poe pada era tahun 1800-an.
Ilmiah:
Prediksi ilmiah mengenai dampak perang
termonuklir global nampaknya dipakai di film ini. Beberapa dampak perang
termonuklir tersebut adalah kerusakan lingkungan, zona radiasi, cuaca
buruk, dan kehancuran kehidupan tumbuhan dan hewan.
5. Kloning
Fiksi:
Dalam film “Oblivion” ini juga ditampilkan mengenai pengkloningan manusia. Hal ini mengingatkan kepada film “The Matrix” dan “Star Wars“. Sebuah film komedi yang berjudul “Multiplicity”
juga menceritakan mengenai pengkloningan manusia ini. Di literatur
fiksi ilmiah, pengkloningan manusia merupakan hal yang biasa dan sangat
sering dijumpai. Buku yang menceritakan pengkloningan manusia yaitu
novel tahun 1932 yang berjudul “Brave New World“.
Ilmiah:
Pengkloningan pada hewan memang ada dan
bisa dilakukan. Untuk pengkloningan manusia, banyak sekali isu-isu yang
menentangnya sehingga belum dapat dilakukan. Namun, para pecinta teori
konspirasi mengatakan bahwa pengkloningan pada manusia mungkin sudah
dilakukan di laboratorium-laboratorium rahasia.
6. Kota bawah tanah
Fiksi:
Di film ini digambarkan, permukaan Bumi
sudah tidak layak huni lagi sehingga para pengungsi hidup di bawah
tanah, dalam gua-gua dan terowongan. Ada kesamaan sinematik antara film
ini dengan beberapa film lainnya seperti “Matrix” dan “Terminator”
yang juga menceritakan kota bawah tanah. Buku-buku fiksi fantasi yang
menceritakan kehidupan bawah tanah banyak ditemukan dalam karya-karya
J.R.R. Tolkein, H.G. Wells, Edgar Allen Poe dan Jules Verne. Bahkan di
sebuah puisi wiracarita (epic poem) dari abad ke-14 yang berjudul “Divine Comedy” karya Dante Alighieri juga menceritakan kehidupan di bawah tanah.
Ilmiah:
Ratusan komplek bawah tanah saat ini ada
di seluruh dunia, banyak pula yang dapat disebut sebagai kota.
Underground City di Montreal (dalam bahasa Perancis disebut La Ville Souterraine)
salah satu contohnya. Kota bawah tanah di Montreal ini memiliki
terowongan lebih dari 20 mil yang menghubungkan apartemen, hotel,
kantor, dan toko.
Itulah beberapa fiksi yang bersifat ilmiah di film “Oblivion”
ini. Intinya, pembuat film ini terinspirasi dari beberapa film fiksi
ilmiah dan buku-buku fiksi fantasi yang telah ada sebelumnya. Namun film
ini dibuat dengan sungguh-sungguh sehingga menyajikan tontonan yang
menarik apalagi ditambah dengan aktor sekelas Tom Cruise yang merupakan
magnet dalam perfilman di Hollywood. CMIIW
sumber: http://www.anashir.com/2013/04/270741/492798/oblivion-antara-fiksi-dan-ilmiah
Comments